Wednesday, February 17, 2010

hanya tentang rasa syukur....

suatu hari saya mampir ke sebuah warung di pinggir jalan. tidak jauh sebenernya dari tempat saya tinggal, tapi entah..tak pernah terpikir untuk makan disitu. singkat kata, mulailah saya memesan nasi goreng kambing (i will so regret it in my old days ahead). sambil menunggu pesanan, saya mencuri dengar pembicaraan orang-orang disekitar saya. ada pasangan yang sedang pusing karena si induk semang akan menaikkan uang kontrakan mereka mulai bulan depan. mas-mas yang tampak heboh sekali berbicara dengan seseorang dari telpon genggamnya, 'tenang saja bu! harga bisa di nego...ahhh itu lokasi strategis lho bu..kapan lagi!!' (hmm...makelar tanah, pikir saya sambil tertawa sendiri). lalu saya berpaling ke seorang ibu disebelah saya persis...sedang berbincang seru rupanya beliau ini dengan si empunya warung. 'pak, sekarang jadinya tinggal dimana?' tanya sang ibu. 'masih ditanah bekas kebakaran itu lah bu, mo pindah kemana lagi..masih nyicil beli triplek sama kayu ini sayahh..jadi sementara pake tenda' (hah kebakaran kok seringnya sama seperti satpol pp merazia psk di kampung saya sih..pikirku). si ibu mengangguk-angguk...'kok cepet udah dagang lagi pak. kan baru dua hari kemaren kejadiannya'. si bapak terdiam lalu berujar, 'Gusti itu maha adil bu...warung ini mata pencaharian saya...sumber hidup keluarga saya..tapi dari semua yang terambil dari kebakaran itu, Ia menyisakan warung ini...komplit bu...ga ada yang terbakar, ya saya anggep Gusti mau saya terus maju. mo makan apa klo terus-terusan nangisin musibah'...saya termangu...ya benar sekali pikir saya, klo mau mencari alasan untuk selalu merasa tidak beruntung bisa seumur hidup mungkin. tapi rasa syukur untuk hal-hal kecil seperti ini yang memberi hidup sebuah makna. 'mbak, nasi goreng kambing?'...ahh ya saya makan dulu..tak dapat berhidup tanpa makan.